Minggu, 03 Mei 2009

Dedicate for Patton Otlivio Latupeirissa

Minggu, 03 Mei 2009

Sang Malaikat Melodi Cinta

Oleh: Yulita Nur Farida



Dalam kesunyian ku terus menangis, merintih dalam keheningan yang menusuk hati, mengais puing-puing kebahagiaan yang tak kunjung ku temui, rasanya… hitam pekat dan gelap kini telah menyatu dalam diriku, hingga tak tersisa lagi sisi putih dalam hatiku. Aku terus memaksa untuk berjalan, terus menapaki bagan-bagan yang tampak fana olehku, semakin lama ku menarik nafas, semakin terasa menyesak di dada, aku memang baru pertama kali ke tempat ini, dan sepertinya aku memerlukan waktu cukup lama untuk dapat beradaptasi.

Rasa tak betah langsung menyelimutiku, sedetik setelah aku menginjakkan kaki di tempat ini, aku ingin sekali pulang, kembali ke rumah yang keadaannya bagiku jauh lebih indah dan nyaman, namun… aku tak boleh pulang, aku harus mencari sesuatu yang sangat berharga, yang mestinya hilang ditempat ini, bagian dari diriku yang sangat rapuh, lagipula aku juga tak bisa pulang sebelum menemukannya, menemukan sayap-sayapku yang terjatuh ke bumi.

Hal mengerikan itu terjadi memang karena kesalahanku, karena aku telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku, dahulu di dunia langit, aku memiliki seorang adik perempuan, keadaan fisiknya sangat memprihatinkan, ia tak dapat terbang menggunakan sayapnya dengan sesuka hati, sayapnya tumbuh lebih kecil dari badannya, sehingga ia akan cepat merasa lelah bila terlalu lama terbang, hal itu membuatku sangat menyayanginya, suatu saat aku pernah menanyakan sesuatu pada adikku, hal apa yang dapat ku lakukan untuk membuatnya selalu bahagia?, dengan tersenyum ia lalu menjawab dengan mengucapkan satu permintaan kecil, ia berkata kalau ia ingin aku selalu membelai rambutnya sebelum ia tidur, reaksi pertama yang aku tunjukkan adalah mengerutkan kening, memang bagiku terdengar cukup mudah, namun permintaan itu cukup terasa aneh, aku lalu bertanya lagi padanya, mengapa ia ingin aku melakukan hal itu?, ketika mendengar jawabannya aku langsung terenyuh, seluruh badanku langsung bergetar, dengan lembut ia menjawab, karena belaian tanganku adalah kekuatan jiwanya, jika setiap hari tanganku membelainya, maka ia dapat memperoleh kekuatan besar, sehingga ia tak akan lagi kelelahan ketika selama apapun ia terbang, mungkin karena keinginanku untuk dapat membahagiakannya terlampau besar, sehingga membuatku langsung berjanji padanya bahwa aku akan selalu datang menemuinya setiap malam untuk membelai rambutnya. Namun suatu hari, aku terlupa akan janjiku, karena aku terlalu lelah, ketika pulang aku langsung menuju kamarku dan tertidur pulas, tiba-tiba keesokkan paginya saat ku terbangun, hal yang sangat mengerikan terjadi padaku, tubuhku tampak sangat memucat, dan aku tak lagi menemukan kedua sayap di punggungku.

Memang persoalan janji di dunia langit tak sesepele di bumi, jika di bumi para manusia dapat mengucapkan janji kemudian mengingkarinya dengan sesuka hati, jauh berbeda halnya dengan di dunia langit, para malaikat di sana harus berfikir seribu kali untuk mengucapkan sebuah janji, karena jika sekali kita berjanji, maka itu artinya jika tak dapat menepatinya kita siap menanggung resiko terbesar bagi para malaikat, yaitu kehilangan sayapnya dan siap untuk diturunkan ke bumi menjadi manusia biasa, namun aku masih tergolong beruntung, karena aku dapat mengetahui rahasia dunia langit, sebelum aku diturunkan ke bumi, ibuku sempat memberitahukan sesuatu padaku, bahwa sesungguhnya sayapku tak menghilang, namun sayap-sayapku telah dijatuhkan ke bumi, sayap itu tak dapat dilihat oleh mata manusia biasa, hanya para malaikatlah yang dapat melihatnya, ibu juga mengatakan bahwa walaupun sesudah aku menjadi manusia biasa, aku masih dapat melihat sayapku, dan kemungkinan besar aku akan diturunkan tidak jauh dari tempat sayapku berada, jika aku dapat menemukan sayapku dalam waktu 3 hari waktu bumi, maka aku masih dapat menggunakannya untuk kembali ke langit, untuk kemudian dapat meminta pengampunan penguasa langit agar aku dapat menjadi malaikat sekaligus penghuni dunia langit kembali, namun jika hingga bulan muncul dihari ketiga dan aku masih belum mendapatkan sayapku, maka sayapku akan benar-benar musnah, dan itu artinya selamanya aku tidak dapat lagi kembali ke dunia langit.

Naasnya kini harapanku untuk dapat kembali menjadi malaikat semakin menipis, hari ini adalah hari ke-3 aku berada di bumi, namun hingga kakiku terasa mulai lumpuh, aku tak juga menemukan kedua sayapku, aku rasa tinggal beberapa jam lagi maka aku akan benar-benar menjadi manusia bumi.

Tidak!!! Aku tidak mau!!!” teriakku sekencang-kencangnya dengan rintihan semakin dalam, aku tak mau menjadi manusia biasa, manusia biasa di dunia langit dikenal sebagai makhluk yang sangat rakus akan nafsu, rakus akan harta dan kemewahan, jiwa para manusia sangat mudah terkotori, hingga mereka merasa bahwa bumi ini adalah miliknya, yang lebih parah adalah para manusia telah banyak yang terlupa akan penciptanya, lalu… apakah hal itu nantinya juga akan terjadi pada diriku? Tidaaak, aku benar-benar tak sanggup untuk menjalaninya!!!

Dalam ketakutan yang berlebih, ku terus mencari, walau petang kini telah membayangi dan langkah kaki kini terasa amat berat untuk dijalani, aku tetap tak mau menyerah dan berhenti, dalam gundah dan tangisan yang tiada henti aku terus berharap dalam hati, namun mengapa aku tak juga menemukannya?

Saat aku mulai melihat sang bulan muncul dengan senyumnya, sebaliknya, wajahku seketika berubah muram, air mata langsung menetes deras mengiringi kesedihan dan kekecewaan, aku langsung terdiam, seketika langkah kakiku kuhentikan, aku kemudian duduk di sebuah bebatuan, aku hanya menundukkan kepala, sembari merenungi nasibku.

Nampaknya waktuku telah habis, ibu bilang jika bulan di hari ke-3 muncul dan aku belum juga menemukan sayapku, itu artinya… aku telah benar-benar menjadi manusia biasa untuk selamanya. Ibu…maafkan aku, karena aku tidak bisa kembali ke dunia langit dan menemui ibu!!” rintihku dalam tangis, rasanya masih belum percaya jika kini aku telah sepenuhnya menjadi manusia biasa, bagaimana kehidupanku setelah ini? Pasti banyak sekali hal-hal baru yang akan ku jalani.

Tak lama suara-suara aneh terdengar kuat menggema di telingaku, seketika aku langsung menyilangkan kedua tangan di depan wajahku, saat tiba-tiba sesosok cahaya yang sangat putih muncul menyilaukan mataku.

Kamu siapa? wujud kamu seperti seorang malaikat…” ketika cahaya putih itu meredup, aku melihat sesosok malaikat kecil berdiri di depanku, namun nampaknya aku belum pernah melihat dan mengenalnya di dunia langit.

Aku menemuimu untuk membawakan sayap-sayapmu…” ucap malaikat kecil itu sangat lembut, aku langsung terhentak, seakan tak percaya dengan apa yang kini aku lihat, di kedua tangan malaikat itu nampak sayap-sayapku, namun…air mata kesedihan kembali menetes, oh tidak! Sayap-sayapku telah patah.

Kamu jangan menangis…” ucap kembali malikat itu dengan nada meminta yang sepertinya ikut terbawa merasakan kesedihaku.

Bagaimana aku tidak menangis, walaupun kamu sudah berhasil menemukan sayapku, tapi sayap-sayapku telah patah, dan aku tidak mungkin bisa kembali ke dunia langit tanpa sayapku!!” rintihku pada malaikat kecil itu, namun ia malah memberikanku sebuah senyuman yang sangat tulus.

Kamu tenang saja, aku berjanji, aku akan mengembalikan sayapmu seperti semula dan membawamu terbang ke dunia langit!” ucap malaikat itu dengan penuh keyakinan, aku sangat terkejut mendengar perkataannya, bagaimana tidak, bagiku malaikat itu telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Malaikat, baru saja kamu telah mengucapkan sebuah janji, apa kamu sudah lupa tentang peraturan dunia langit? Kalau kamu tidak bisa menepatinya, kamu bisa bernasib sama sepertiku!” ucapku dengan nada sedikit keras, dalam hati aku sangat takut jika malaikat yang berniat menolongku itu malah akan ikut bernasib sama denganku.

Aku sangat sadar dengan apa yang tadi aku ucapkan, itu aku katakan supaya kamu tidak bersedih lagi…” jawab malaikat itu dengan sangat tenang, seolah-olah ia pasti dapat menepati janjinya yang nampak mustahil untuk diwujudkan itu, “sekarang aku akan memulihkan sayapmu...” ucap malaikat itu, aku hanya dapat terdiam, seolah-olah aku melihat suatu keyakinan dalam matanya, hingga membuatku tak lagi ragu akan ucapan janjinya, malaikat kecil itu lalu meletakkan patahan sayang-sayapku di atas tanah yang kering, apa yang selanjutnya akan ia lakukan? Aku semakin dibuat tak percaya olehnya, malaikat itu kamudian bernyanyi…,ya, ia melantunkan melodi-melodi dengan sangat indah, aku terus memandang dalam-dalam malaikat itu tanpa berkedip, aku melihat suatu ketulusan yang sangat besar pada saat ia merangkai melodi demi melodi yang terucap, semakin lama melodi itu merasuki telingaku, tiba-tiba aku merasakan suatu kedamaian menyergap jiwaku sangat kuat, rasanya… tak dapat dengan jelas ku ungkapkan, sangat damai…, sangat tenang…, seolah-olah aku telah terhipnotis dan terhanyut dalam suasana bahagia yang sebelumnya belum pernah ku rasakan. Lalu… apa yang kemudian terjadi? Aku mulai melihat muncul keajaiban-keajaiban yang sebelumnya tak pernah ku bayangkan, tiba-tiba sayap-sayap yang patah dan terbengkalai itu satu per satu berterbangan dan menyatukan potongan sayapnya sendiri, sang malaikat kecil itu belum berhenti mengalunkan melodi-melodi indahnya, hingga tanpa sadar, sayap-sayap itu kini telah utuh kembali.

Sayap-sayapmu kini telah kembali…” ucap malaikat kecil itu sesaat setelah selesai bersenandung, saat itu aku masih belum sadar sepenuhnya, seakan masih terbawa oleh keajaiban-keajaiaban melodi sang malaikat, ketika telah sepenuhnya tersadar, aku langsung mengalihkan kepalaku, menoleh kebelakang untuk melihat sayap-sayapku, ternyata malaikat itu dapat menepati janjinya, janji yang aku pikir sangat mustahil untuk di lakukan, aku langsung tersenyum lebar merasakan kebahagiaan terbesar dalam hidupku, kini aku benar-benar melihat kedua sayapku tertancap kokoh seolah tak sabar ingin kembali dikepakkan.

Ketika aku kembali melihat wajah malaikat itu, aku langsung teringat cerita di dunia langit tentang adanya sang malaikat melodi cinta, konon katanya, di dunia langit ada malaikat kecil yang memiliki kekuatan ajaib, ia dapat menjadikan apa saja yang mustahil menjadi nyata hanya dengan melantunkan suaranya yang dikenal sangat merdu dan indah, tak ada yang mengenal pasti siapa dia sebenarnya, bahkan tak ada satupun penghuni langit yang mengetahui namanya, ia tak memiliki tempat tinggal yang pasti, setiap hari waktunya ia gunakan untuk berkeliling di dunia langit, mencari malaikat yang sedang membutuhkan pertolongan, ia memang dikenal sebagai pahlawan dunia langit, ia dengan tulus menolong siapa saja yang sedang membutuhkan pertolongannya, tanpa kemudian meminta imbalan, kini aku benar-benar yakin bahwa cerita tentang sang malaikat melodi cinta itu memang nyata.

Apakah kamu adalah sang malaikat melodi cinta itu?” tanyaku penuh rasa penasaran pada malaikat kecil itu, namun ia tak menjawab, ia hanya tampak tersenyum manis, dan bagiku itu sudah merupakan sebuah jawaban.

Agar aku dapat sepenuhnya menepati janjiku, aku harus membawamu kembali ke dunia langit…” ucapnya sambil menyodorkan telapak tangan kanannya untuk ku pegang, aku hanya tersenyum menurutinya lalu terbang bersamanya.

Mengapa kita harus berpegangan tangan?” tanyaku tak mengerti sambil melintasi kegelapan malam yang diterangi dengan cantik oleh bintang-bintang

Kamu sudah tiga hari tak menggunakan sayap kan, aku takut kamu akan terjatuh.” jawab malaikat itu masih dengan senyuman manisnya, aku kemudian berfikir, benar juga yang dikatakan malaikat itu, bahkan walaupun sudah berpegangan, aku masih merasa sedikit belum stabil dengan kedua sayapku. Setelah sampai di dunia langit, malaikat kecil itu pun langsung melepaskan genggaman tangan kami.

Aku boleh tau siapa nama kamu?” tanyaku penuh harap.

Emm…namaku Patton…” jawab malaikat itu dengan nada ragu-ragu, mungkin karena ini pertama kalinya ia memperkenalkan nama aslinya, tapi aku sangat senang karena akhirnya bisa mengetahui nama asli sang malaikat melodi cinta itu, seolah memberikanku isyarat, malaikat kecil itu lalu meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, aku mengerti…

Iya, aku tidak akan cerita ke siapapun tentang nama asli kamu, terima kasih ya Patton!” ucapku, ia hanya menganggukan kepalanya dan untuk terakhir kalinya memberikanku sebuah senyuman yang bagiku sangat indah, sebelum kemudian ia langsung terbang kembali. Aku sempat ingin mencegahnya, karena aku belum sempat memperkenalkan namaku, namun itu tak menjadi masalah besar bagiku.

Patton, semoga suatu saat nanti kita dapat bertemu, terima kasih karena kau telah memperbaiki sayap-sayapku yang patah, jika kau tak hadir, mungkin kini ku masih terpuruk dalam kesedihan dan tak dapat lagi merasakan kebahagiaan, selamanya aku akan terus mengingatmu, wahai Patton sang malaikat melodi cinta…” ucapku dalam hati sambil melihat sang malaikat kecil terbang entah kemana, namun aku yakin, pasti kini ia sedang menuju tempat dibutuhkannya pertolongan.

THE END

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Pocket