Apakah putra/putri anda atau anda saat kecil mengalami gangguan kutu rambut ? Kalau di Indonesia mungkin hal yang biasa, penyakit anak-anak.
Tapi kalau anda tinggal di Jepang, maka anak-anak anda untuk sementara waktu tidak boleh datang ke sekolah, sampai kutunya hilang semua
Contohnya adanya selebaran dari SD tentang penanggulangan kutu rambut yang banyak dialami anak-anak pada musim-musim tertentu. Selebaran dari sekolah tersebut dikeluarkan pada bulan Januari tahun ini.
Terjemahan selebarannya secara gampang sbb :
Permintaan kepada Orang Tua tentang Kutu Kepala (Atamajirami)
Kami sampaikan terima kasih yang sebesarnya atas kerjasama para orang tua selama ini.
Telah dilaporkan bahwa di sekolah kita tentang adanya anak yang mempunyai kutu di kepala. Akhir-akhir ini penyakit ini tidak mengenal musim, dan tampaknya akan semakin bertambah jumlah anak yang akan terkena.
Di tingkat sekolah untuk mencegah melusanya penyakit ini, maka kami pun memberikan perhatian penuh akan hal ini. Selanjutnya kami menganjurkan agar para orang tua memeriksa kondisi rambut anak masing-masing dan memperhatikan lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit ini.
Tentang Kutu Kepala:
1. Gejala adanya kutu kepala
Saat kutu mengisap darah di kepala akan timbul rasa gatal. Yang dapat menimbulkan luka dan dapat menyebar.
2. Cara penularan :
Selain cara penularan langsung dari orang ke orang, penularan dapat terjadi melalui bak mandi, tempat tidur, peralatan tidur, seprei,topi.
3. Tempat-tempat telur kutu
Telur kutu berukuran 1 mm biasanya bersarang di belakang telinga, di rambut yang menutupi leher. Telur kutu berwarna putih dan agak padat, dan menempel kuat di rambut sehingga agak sulit untuk dicopot. Telur setelah menetas akan mengempes dan dengan mengeramas rambut berulang-ulang akan terlepas
Tindakan Pencegahan :
1. Mari membiasakan mencuci rambut dan menyisirnya. Jaga kebersihannya. (Catatan : Anak-anak yang berambut panjang biasanya agak sulit untuk dikeramas rambut bagian lehernya, pastikan untuk mengeramas hingga bagian tersebut).
2. Ajarkan kepada anak saat berenang jangan saling tukar menukar menggunakan handuk atau topi.
3. Sekali-kali periksa bagian belakang telinga dan bagian leher.
4. Kalau menemukan telur atau kutu di kepala anak segera laporkan kepada wali kelas.
Tindakan pengobatan :
1. Kalau menemukan kutu segera lakukan kosultasi dengan pharmacy terdekat.
2. Kira-kira selama 2 minggu keramas rambut anak setiap hari.
3. Gunakan sisir yang giginya rapat.
4. Seprei, cover tempat tidur, handuk, pakaian dalam anak setiap hari diganti dan dicuci, dengan menggunakan air hangat atau menyeterikanya. Jika menemukan serangga segera matikan (telur, anak serangga, serangga dewasa, pada suhu 60~70 derajat dapat dibasmi, demikian pula dengan mennyeterikanya).
5. Futon (selimut tidur Jepang) dan peralatan tidur lainnya sering-seringlah menjemurnya di bawah terik matahari.
Agar hati anak-anak tidak menjadi terluka (maksudnya karena kutuan), maka mari kita perhatikan, lakukan tindakan pencegahan dini dan pengobatan. Mohon kerjasamanya.
Ini copy selebarannya :
Demikian isi selebaran yang dikirimkan oleh kepala sekolah.
Persoalan yang sangat sepele barangkali di negara kita, tetapi karena kutuan dapat mengganggu keceriaan anak-anak dalam bergaul dan belajar di sekolah dan tidak semua orang tua peduli dengan hal ini maka sekolah di Jepang merasa perlu mengeluarkan maklumat kepada para orang tua.
Tidak hanya itu, pada saat musim dingin dan menjelang musim semi biasanya banyak prosentase penderita influensa meningkat tajam di play group, TK dan SD. Sehingga biasanya sekolah meliburkan siswa apabila angka penderitanya dianggap mengancam anak-anak yang lain. Pada musim-musim tersebut semua orang dianjurkan untuk memakai masker sekalipun tidak terserang influensa, dan dianjurkan untuk selalu cuci tangan dan melakukan ‘ugai’ (berkumur-kumur hingga tenggorokan, tapi tidak ditelan airnya).
Anjuran seperti di atas bukan tindakan yang bebas dilakukan oleh sekolah tetapi sudah diatur sepenuhnya oleh Dinas Pendidikan Daerah yang membawahi TK dan SD.
0 komentar:
Posting Komentar